"RATIH itu siapa, Sha?" Langen langsung bertanya gitu pintu di depannya terbuka.
"Gue juga nggak tau," sambil melebarkan daun pintu, Salsha menjawab ringan. Dua orang di depannya kontan menatap nyureng dengan kedua alis menyatu.
"Gimana sih lo!?" seru Langen dan Fani hampir bersamaan. Salsha tertawa geli.
"Ya emang gue nggak tau cewek itu siapa. Gini lho....." Salsha berjalan ke arah meja tamu dan menarik sebuah album foto dari bawahnya. "Ceritanya sih simpel aja. Waktu lo bilang cowok tiga itu jebolan SMA Santo Martin, iseng gue pinjem album fotonya Saskia. Tau kan lo? Sepupu gue yang sekolah di sana juga? Dan gue nemu ini....." Salsha menunjuk salah satu foto. "Nih, coba liat!"
Langen dan Fani langsung duduk di kiri-kanan Salsha. Dan mata mereka kontan membesar. Di foto itu, di depan satu spanduk besar bertuliskan ''ACARA PELEPASAN'', terekam lensa kamera, Rangga duduk di rumput. Menatap ke arah kamera dengan tawa lebar dan lambaian tangan kanan. Sementara tangan kirinya memeluk erat seorang cewek manis berambut panjang, yang dengan manjanya menyandarkan kepala di dada Rangga.
"Gile, mesra amat. Jadi ini yang namanya Ratih?" tanya Langen.
Salsha mengangguk.
"Apa anehnya?" tanya Fani. "Mungkin ini emang ceweknya Rangga waktu itu, waktu dia belom kenal Febi. Rangga sama Febi jadiannya belom ada setaun, lagi. Ini acara perpisahan taun berapa?"
"Tahun kemaren. Barengan kita lulus-lulusan juga."
"Yah, sebenernya mau gue tunjukin ke elo berdua tuh.....ini!" Dengan gaya penuh kemenangan, Salsha menarik sebuah majalah dari bawah meja, lalu membuka bagian tengahnya. "silahkan diliat!"
Dengan kening terlipat, Langen meraih lembaran foto yang ada di tengah-tengah majalah. Seketika dia dan Fani ternganga. Foto-foto itu, foto-foto Rangga yang tengah memeluk Ratih. Ratih yang dibalut busana penari Jaipong dengan bahu terbuka dan kostum yang membentuk tubuhnya seperti bas betot.
"Itu foto dua bulan lalu!" ucap Salsha dengan nada puas. "Waktu itu Ratih lagi pentas. Di Taman Mini, anjungan mana gitu. Gue lupa. Untuk diketahui, Ratih itu penari. Info ini gue dapet dari Saskia. Kata Saskia, Ratih kalo nari Jaipong, wiiiiih.....heboh! Erotis, gitu!"
"Febi juga penari," kata Langen tanpa mengalihkan matanya dari foto-foto itu.
"Dan kata Saskia mengutip dari anak 'Pustaka & Dokumentasi', organisasi ekskul fotografi SMA Santo Martin-lah yang dapet tugas dari sekolah untuk mendokumentasikan keikutsertaan wakil sekolah mereka di acara itu.....,"sambung Salsha. "Abis acara itu, Ratih nangis-nangis bombai, terus besoknya nggak masuk sekolah sampe tiga hari!"
"Nggak masuk sekolah?" Langen dan Fani bertanya hampir bersamaan. "Dia belom kuliah?" sambung Langen.
"Belom. Dia masih kelas tiga SMA!"
"Hah!?" Langen dan Fani berseru bersamaan.
"Kaget, kan? Kaget, kan?" Salsha meringis. Senang usahanya berhasil mengagetkan teman-temannya.
"Jelas Ratih ini ceweknya Rangga yang laen!" tegas Fani. "Orang dia sampe nyiptain tarian khusus segala. Kalo bukan pacar, ngapain lagi sampe begitu?"
"Iya emang? Tarian apaan sih?" tanya Salsha.
"Lha, kan elo yang bilang waktu itu?"
"Bilang apa?"
"Yeeee!" Fani kontan melotot. Langen tertawa geli, sudah bisa menebak bahwa itu hasil karangan Salsha. "Jangan bilang waktu itu lo asal ngomong deh, Sha."
"Emangnya gue bilang apa aja sih waktu itu? Soalnya gue lupa nih. Bener!"
"Lo kayak nggak tau Salsha aja, Fan. Dia kan suka asal buka mulut."
"Wah, emang nekat lo!" Fani ternganga. "Jadi lo ngomong blabla panjang bener waktu itu, ngarang semua?"
"Sebagian besar. Saskia cuma tau Ratih itu suka nari sama baca novel-novel Harlequin, gitu. Terus gue kembangin aja berdasarkan itu," jawan Salsha enteng. "Gue ngarang mendadak tuh. Makanya sekarang lupa!"
"Ya ampun!" Fani geleng-geleng kepala. "Kok bisa pas sih?"
"Saskia tau, yang pasti Ratih itu siapanya Rangga?" tanya Langen.
"Nggak. Orang dia nggak kenal sama tuh cewek. Nggak pernah sekelas. Tapi dia pernah ngeliat Ratih berkali-kali dijemput Rangga. Malah kalo jalan pake dipeluk segala. Kayak foto-foto yang lo liat itu."
"Wow....!" Langen dan Fani saling pandang sambil memainkan alis. "Mister Nice Guy-nya Febi ternyata....."Dua-duanya nyengir lebar.
continue~
Link Bab 3 part 2: http://chlasmaul.blogspot.com/2014/03/bab-3-part-2-novel-cewek-by-esti-kinasih.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar