Sabtu, 15 Maret 2014

Bab 8 part 4 novel cewek!!! by esti kinasih



"Yeee......," katanya, berhenti berlari dan bergegas menghampiri. "Kok nggak bilang-bilang kalo pada istirahat?"
"Istirahat apaan?" sungut Langen. cewek itu terkapar kelelahan dan sepertinya sudah tidak ada tenaga lagi untuk bangun.

Tiba-tiba.......
"Di sini kayaknya!"

Suara Bima! Radius seratus meter, semak-semak di sebelah kanan mereka bergerak-gerak. ketujuh orang yang tadi terkapar, seketika melompat bangun bersamaan.

"Cepet! cepet!" desis Theo. "Mereka motong jalan!"
Baru saja kaki bersiap untuk lari.... semak-semak itu terkuak!

"Nunduk!!!" desis Iwan. seketika semuanya menunduk, berlindung di balik semak. "Ikutin gue!" bisik Iwan.

Bak pasukan perang gerilya, kedelapan orang itu mengendap-ngendap. wajah Langen cs pucat, wajah Iwan cs tegang. Iwan bermaksud membawa pasukannya bersembunyi di belakang bangunan shelter____satu-satunya tempat persembunyian yang ada, itu pun dengan harapan mudah-mudahan Rei cs tidak punya pikiran untuk mengecek ke sama.

"Hei, ada parit!" bisik Yudhi pelan. semuanya berhenti. ternyata di sebelah kanan mereka terdapat parit alam.tertutup semak dan tidak begitu dalam. dalamnya sekitar satu setengah meter. Parit itu tak sengaja ditemukan waktu semak yang menutupinya tersibak tangan Fani.
"Gue dulu deh!" bisik Theo. dia melompat turun diikuti Evan. "Yak, sip! Ayo, La. turun. ati-ati licin!
Theo mengulurkan tangan. sementara Evan menahan semaknya agar tidak menutup. dibantu Iwan dari atas dan Theo dari bawah, Langen merosot turun. disusul Fani, lalu Febi. terakhir, Iwan, Rizal, dan Yudhi melompat turun bersamaan. mereka semua langsung meringkuk dalam-dalam.

Suara-suara itu semakin dekat. suara-suara sepatu membelah dan menginjak belukar. tiba-tiba salah seorang melompati semak yang menutupi parit. sepasang sepatu mendarat berdeham, hanya dua puluh senti dari muka Fani. cewek itu kontan menutup mulut dengan kedua tangan erat-erat. hampir saja dia menjerit. dia mengenali sepasang sepatu cokelat tua yang solnya bergerigi besar-besar itu. kedelapan orang itu tanpa sadar jadi menahan napas. ya ampun. untung orang itu melompat, kalau tidak, sekarang tuh orang sudah bergabung dengan mereka di dalam parit!

Sekarang Rei cs berjalan mondar-mandir.
"Suaranya dari sini tadi!" kata Bima. suara baritonnya membuat Fani yang sedang meringkuk di dekat kakinya langsung panas-dingin.
"Yakin?" tanya Rei. "Di gunung suara bisa kedengeran sampe jauh, Bim."
"Coba liat ke belakang shelter, Ga!" perintah Bima. semua yang sedang meringkuk dalam parit sontak mengucapkan syukur dalam hati. untung tidak jadi bersembunyi di sana!
"Bersih!" teriak Rangga. "Malah nggak ada bekas-bekas orang ke sini!"
"Lo yakin, Bim, suaranya dari sini?" tanys Rei lagi.
"Yakin!" tegas Bima. "mereka pasti ada di sekitar sini!"

Ketiganya lalu menyebar. semua semak rimbun yang kira-kira cukup untuk bersembunyi tiga orang, disibak. Rangga malah sampai memeriksa ke atad pohon segala. karens kalau sampai puncak saja bisa, apalagi cuma manjat pohon.

continue~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar