download novel terbaru dan terpopuler, download novel indonesia terbaru ebook, download novel gratis, download novel cinta, download novel teenlit terbaru, download novel remaja terbaru, novel cinta, novel remaja, kumpulan novel, novel gratis, novel terbaru, cerita novel, contoh novel
Sabtu, 15 Maret 2014
Bab 8 part 3 novel cewek!!! by esti kinasih
Lima menit kemudian........
"Iiiih..... itu..... itu....!" dengan panik dan tak berdaya Febi menghentikan larinya. dia menunjuk ke bawah.Radius kira-kira dua ratus meter, sebatang pohon melintangkan satu dahannya, seenaknya ke tengah jalan.
"Nunduk! nunduk!" seru Iwan tertahan. Theo buru-buru melesat mendahului yang lain. menundukkan kepalanya begitu lewat di bawah dahan melintang itu, dan menghentikan larinya mendadak dengan cara menyambar batang pohon. lalu dengan waspada dia menunggu di bawah dahan melintang itu.
Febi lewat ditempel Rizal. sigap, Theo mengangkat dahan itu, lalu menurunkannya lagi. angkat lagi begitu Fani dan Yudhi lewat, lalu turunkan lagi. angkat lagi waktu Langen dan Iwan lewat. keduanya berteriak bersamaan.
"Thanks, yo!"
Tapi begitu Evan akan lewat, Theo malah kabur sambil cekakakan.
"Bodo amat kalo elo mah!"
Kontan Evan berteriak tertahan, "Theo sialaaaan!!!" soalnya keningnya nyaris saja terantuk. semuanya tertawa geli disela napas yang berantakan.
Kaki kanan Yudhi tersandung. refleks disambarnya sebatang pohon terdekat. akibatnya, Langen yang tidak mengira Yudhi akan berhenti mendadak, menabraknya telak-telak. disusul Langen ditabrak Iwan dari belakang, lalu Iwan ditabrak Evan, yang sudah setengah mati berusaha mengerem kaki tapi gagal. kontan keempat orang itu menumpuk ditanah. empat yang lain langsung berhenti berlari dan buru-buru menolong.
"Ada yang sakit, nggak?" Iwan menatap Langen dengan cemas.
"Gue yang sakit! orang gue yang ditabrak!” kata Yudhi, yang tidak menyangka, ditabrak cewek ternyata rasanya lumayan juga. Langen meringis geli.
"Siapa suruh berenti nggak ngomong-ngomong!"
"Ayo lanjut!" ajak Theo.
"Istirahat dulu deh," usul Evan. "Kasian nih cewek-cewek."
"Nggak bisa. denger ya!" Theo memiringkan kepala, memasang telinga. semua mengikuti. sayup-sayup mereka mendengar suara-suara orang berlari.
"Ayo lanjut! cepet!" Iwan buru-buru membetulkan letak carrier-nya yang miring. kembali mereka berlari secepat-cepatnya. Rei cs juga mendengar suara orang-orang berlari jauh di bawah sana.
"mereka lari!?" Rei terperangah. "Gila!"
"Bukan gila. Ajaib!” desis Rangga. cowok itu benar-benar tidak bisa membayangkan Febi turun gunung dengan cara berlari. Febi adalah cewek terkasib yang justru pertama kali ditemuinya dalam balutan busana penari Jawa di GKJ, hampir satu setengah tahun lalu. yang ketika nekat diajaknya bicara, senyum lembut dan tutur katanya yang teramat halus dan santun membuatnya langsung lupa bahwa ada jutaan cewek lain di seluruh bulatab bumi.
Dan sepuluh bulan lalu, delapan bulan setelah pertemuan pertama, sama sekali Rangga tidak menyangka akan menemukan gadis penari itu di antara calon-calon mahasiswi baru yang berkumpul di auditorium utama kampus. pertemuan kedua yang membuat Rei, terlebih Bima, mengacungkan kedua ibu jari mereka tinggi-tinggi atas kesuksesan Rangga mementaskan drama berjudul "Hanya dikaulah seorang, satu-satunya yang kucinta dan paling berarti dalam hidupku di dunia yang fana ini", di dua tempat dan di depan dua cewek yang berlainan!
"Ayo, cepet!" seru Bima, yang benar-benar penasaran sekaligus berang. bagi cowok yang pantang disaingi cewek apalagi dilawan ini, pembangkangan Fani ini jelas membuat otak berputar keras. ia menyusun rencana akan dia apakan cewek itu nanti.
Ketiga cowok mempercepat lari mereka. suara langah-langkah yang berat, juga gemersik semak-semak yang tersibak, menyebabkan buruan-buruan mereka menjadi panik.
"Cepet! cepet! cepet!" seru Evan. "Mereka ngebut!"
Kedelapan orang itu lari lintant pukang. Febi malah sudah seperti terbang.Rizal tidak melepaskan pegangannya. ditariknya Febi tapi juga sigap dia pegangi tiap kali akan terjatuh. mereka menemukan sebuah shelter. bangunan dari kayu yang memang sengaja disediakan untuk para pendaki.
Ada shelteeer!" teriak Theo tertahan.
"Lanjut! lanjut!" Iwan balas berteriak pelan.
Tiba-tiba Evan yang posisinya paling belakang, tergelincir dan kehilangan keseimbangan.
"Iyaow! Awas! Awas!" dia berseru tertahan, memberikan peringatan. tapi sama sekali tidak berguna, karena sambil memberikan peringatan ia terlanjur menabrak Iwan. Iwan pun menabrak Langen, yang otomatis jatuh menimpa Yudhi. mau tidak mau Yudhi mendorong Fani sampai terjatuh, Fani menimpa Febi, dan Febi menabrak Rizal. alhasil, tinggal Theo seorang yang masih berdiri tegak menentangkan angin. cowok itu menoleh ke belakang. soalnya yang gedebak-gedebuk kakinya doang. yang lainnya pada sepi.
continue~
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar